MENGEMBANGKAN SEKOLAH BERORIENTASI WASTEPRENEURSHIP DALAM MENDUKUNG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Muhammad Nizaar

Abstract


Kebutuhan akan proses pembelajaran IPA yang dapat membantu siswa menghadapi permasalahan kehidupan sehari hari terutama permasalahan sosial ekonomi perlu menjadi bagian dari proses pembelajaran IPA. Kreativitas, kepercayaan diri, dan keberanian bersikap menjadi karakter utama bagi siswa untuk mampu berperan aktif dalam mengembangkan ekonomi kreatif saat ini. Pemanfaatan sampah untuk dijadikan barang bernilai ekonomi dapat menjadi sumber belajar IPA yang bermakna dan bermanfaat bagi siswa. Bermakna dari aspek kegiatan pengolahan sampah (waste) secara ilmiah dan bermanfaat dari aspek kegiatan wirausaha (entrepreneurship) berbasis kebutuhan masyarakat. Kajian ini dilakukan melaluianalisis terhadap literatur, hasil riset terdahulu, serta referensi yang relevan. Pendekatan wastepreneurship mengedepankan prinsip belajar dari Vigotsky, Bruner, dan Bandura. Vigotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam belajar, Bruner menekankan belajar dengan masalah-masalah nyata di lingkungan, Bandura menekankan pentingnya interaksi antar individu dalam belajar yang didorong oleh harapan atas hasil, tujuan, nilai-nilai, dan efikasi diri. Pendekatan wastepreneurship didesain melalui RPP, modul, serta lembar kerja yang diberikan muatan kegiatan analisis SWOT terhadap produk yang dibuat serta peluang pemasaran. Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan entrepreneurial ecosystem yang terbentuk dari pemerintah, institusi pendidikan, dan pelaku bisnis. Efek pengiring dari pendekatan wastepreneurship dapat menjadi daya dukung terciptanya kesadaran ekologis siswa guna mendukung kelestarian lingkungan hidup sekaligus mendukung berkembangnya ekonomi kreatif.


References


Alma, Buchari. (2013). Kewirausahaan (Edisi Revisi). Bandung: Alfabeta.

Dwipasari, Lita. (2016). Desain Model Akselarasi Manajemen Sampah Sekolah Dasar Sebagai Upaya Pembentukan Sekolah Berbudaya Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.www. Jurnal.unmer.ac.id/index.php/jmdk/article/view/1065. Volume 4 No. 2 e-ISSN: 2540.8259.

Kemendikbud. (2017). Model Silabus Mata Pelajar SMP/MTs Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Kemendikbud.

Martin, Catalin & Iucu, Romita B. (2013).Teaching entrepreneurship to educational sciences students.Procedia - Social and Behavioral Sciences 116 (2014).5th World Conference on Educational Sciences - WCES 2013.

Ozturk, Ilhan. (2001). The role of education in economic development. Journal of Rural Development and Administration. Vol XXXIII (1) pp. 39-47 http://mpra.ub.uni-muenchen.de/9023/ (diunduh 10 Maret 2018, 08.26)

Prasetyo, Ketut., Hariyanto. (2018). Pendidikan Lingkungan Indonesia, Dasar paedagogi dan Metodologi.Bandung: Rosdakarya.

Purnami, Wahyuni., Utama, W.G., Madu, FJ. (2016). Internalisasi Kesadaran Ekologis Melalui Pengelolaan Sampah di Sekolah Dasar. Proseding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS). ISSN: 2407-4659. Hal.487-491. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/9875.

Trilling, Bernie., Fadel, Charles., (2009). 21st Century Skill. United States of America: Jossey-Bass

Trisyanti, Dini (2018). Riset: 24 persen Sampah di Indonesia Masih Tak Terkelola. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180425101643-282-293362/riset-24-persen-sampah-di-indonesia-masih-tak-terkelola. Diakses 30 September 2018

Hastuti, I. D., & Sutarto, S. (2017). KARAKTERISTIK PERGESERAN AKTIVITAS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 3(1), 449-459.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.