UJI TOKSISITAS AKUT (LC50) HERBISIDA DENGAN BAHAN AKTIF PARAKUAT DIKLORIDA TERHADAP IKAN NILA (Oreochromis niloticus Trewavas) PADA BAK–BAK PERCOBAAN
Abstract
Peningkatan penggunaan herbisida pada sektor pertanian tanpa disadari memiliki dampak negatif bagi sektor perikanan, yakni menimbulkan pencemaran di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat toksisitas Lethal Concentration 50 (LC50) herbisida dengan bahan aktif parakuat diklorida dengan ikan Nila sebagai bioindikator (hewan uji). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan ikan Nila sebagai hewan uji, dan menggunakan 5 perlakuan konsentrasi termasuk kontrol dengan 3 kali ulangan (n), parameter yang diuji adalah mortalitas hewan uji, dan penentuan LC50 dengan menggunakan perhitungan Log–Logistic Model. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2014, di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil penelian menunjukkan bahwa kematian hewan uji tertinggi sebesar 80% yakni pada konsentrasi 24,2 ppm ulangan 1, dan kematian terendah sebesar 0% yakni pada konsentrasi 7,8 ppm ulangan 2 dan 3, dengan hasil hasil LC50 pada konsentrasi 16,95 ppm paparan herbisida dengan bahan aktif parakuat diklorida (toksisitas sedang). Parameter kualitas air seperti suhu, pH dan oksigen terlarut (DO) masih tergolong normal untuk kehidupan ikan. Untuk meminimalisir dampak dari penggunaan herbisida terhadap kehidupan akuatik bisa dengan cara pembuatan bak-bak (kolam) penampungan limbah yang bertujuan untuk pengelolaan air limbah pertanian sebelum masuk ke perairan umum.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amri dan Khairuman, 2002. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Indonesia.
Andayani, S. 2005. Manajemen Kualitas Air Untuk Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang.
Bathe, R. ; K. Sachsse; L. Ullmann; W. D. Hirmann; F. Zak and R. Hess. 1974. The Evaluation of Fish Toxicity in tha Laboratory. Excepta Medica. Vol XVI: 113-124, Carlsbad, 1974.
Butler, G. C. 1978. Principles of Ecotoxicology. John Wiley & Sons. New York.
Connel, D. W dan Miller, G. J. 2006. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. UI Press. Jakarta
Deden, D. H. J. Rais, S. P. Ginting, dan M. J. Sitepu, 2001. Kimia dan Pencemaran . alih bahasa oleh: Y. R. Koestoer. Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Esmiralda, M. T. dan Hayatul, H. 2012. Uji Toksisitas Akut Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Ikan Mas (Cyprinus Carpio Lin). Studi Kasus: Limbah Cair Industri Tahu “SUPER”, Padang.
Frank C, Lu. 1991. Toksikologi Dasar Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko. Terjemahan Edi Nugroho, Zunilda S. Bustami dan Iwan Darmansjah. 1995. Universitas Indonesia (UI press). Jakarta.
Koesoemadinata, S. dan Sutrisno. 1997. Penentuan Toksisitas Letal dan Ambang Konsentrasi Aman Herbisida 2,4-D Dimetil Amina, Isopropil Glifosat dan Butaklor pada Benih Ikan Nila (Oreochromis nilotikus). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol.III (2): 18-26.
Rand, G. M. 1980. Introduction to Environmental Toxicology. New York. Elsevier.
Rumampuk, N.D, Sandra T dan Stenly W. 2010. Median Lethal Concentration (LC-50) Insektisida Diklorometan pada Nener Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk). Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol.VI:5.
Sudarmo, S. 1992. Pestisida Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.47165/jpin.v1i2.25
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JPIn (Jurnal Pendidik Indonesia)
JPIn: Jurnal Pendidik Indonesia p-ISSN (print) 2722-8134, e-ISSN (online) 2620-8466 is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.